Zat Aditif
Dalam kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari peranan bahan-bahan kimia untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan.
Contohnya adalah sabun mandi, sabun cuci, parfum, pasta gigi, sampo, pemanis buatan, penyedap rasa., dan sebagainya.
Bahan-bahan yang telah disebutkan diatas, tergolong dalam jenis zat aditif.
Apa sebenarnya zat aditif itu? Berikut adalah sedikit ulasannya.
Apa sebenarnya zat aditif itu? Berikut adalah sedikit ulasannya.
A.Pengertian Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan-bahan kimia yang ditambahakan pada makanan dan minuman dalam jumlah yang sedikit untuk memberi tekstur, warna, bentuk, bau, cita rasa atau memperpanjang usia makanan.
Dengan kata lain, zat ini berguna untuk melengkapi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga, terutama dalam kebutuhan pangan.
B. Macam-Macam Zat Aditif.
1. Zat Pewarna
Zat pewarna yaitu zat yang sengaja di buat untuk memberi warna suatu bahan guna dapat menambah unsur keindahan dari bahan tersebut.
Pewarna dapat dibagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan buatan.
- Pewarna alami : daun suji (hijau), buah kakao (cokelat), kunyit (kuning), cabai merah (merah), wortel (kuning), karamel, dan gula merah.
- Pewarna buatan : beta karoten (oranye), santoxantin (merah), apokaromin (oranye), indigokarmin (biru), eritorsin (merah), kuning FCF, dan tartrazin (kuning).
2. Zat pemanis
Zat pemanis yaitu zat yang dibuat untuk menambah cita rasa pada sebuah masakan, baik itu dari bahan alami ataupun dari bahan lainnya.
Pemanis terdiri dari pemanis alami dan pemanis buatan.
- Pemanis alami : gula aren, susu, gula kelapa, gula jagung, daun stevia, madu, dan gula merah.
- Pewarna buatan : siklamat, manitol, matitol, xylitol, sukralosa, asesulfam kalium, erithol, aspartam, sakarin, dan sorbitol.
3. Zat pengawet
Zat pengawet bermanfaat untuk mempertahankan suatu bahan agar tidak cepat busuk dan tahan lama.
Zat pengawet bermanfaat untuk mempertahankan suatu bahan agar tidak cepat busuk dan tahan lama.
- Pengawet alami : garam, cuka, lemon, gula, cengkeh, kunyit, daun rosemari, kayu manis, karagenan, minyak, air kelapa, bawang putih, lidah buaya, dan ekstrak wortel.
- Pengawet buatan : asam benzoat, asam propionat, kalsium propionat dan natrium propionat, asam sorbat, kalium benzoat, kalium bisulfit, kalium sulfit, natrium bisulfit, natrium sulfit, dll.
4. Penyedap rasa buatan
Penyedap rasa ini sangat membantu ibu rumah tangga dalam masakannya, karena penyedap rasa buatan ini, selain praktis, rasanya pun tidak kalah dengan penyedap alami.
Contoh : monosodium glutamat (MSG) atau vetsin.
5. Penyedap rasa alami
Penyedap rasa alami ini juga berguna untuk memperlezat masakan, karena menggunakan bahan alami yang secara ilmiah lebih terasa keasliannya.
Contoh : kayu manis, merica, terasi, daun pandan, kayu manis, cabai, jahe, cengkeh, dan bawang.
6. Pemberi aroma
Selain rasa, aroma masakan pun tak kalah penting. Aroma yang sedap akan membuat orang semakin bergairah dalam menyantap hidangannya.
Selain rasa, aroma masakan pun tak kalah penting. Aroma yang sedap akan membuat orang semakin bergairah dalam menyantap hidangannya.
- Pemberi aroma alami : pandan, vanili.
- Pemberi aroma sintetis : isoamil asetat (aroma pisang), etil butirat (aroma nanas), mgetil anthranilat (aroma anggur).
Penggunaan bahan kimia yang berlebihan dan secara terus-menerus akan memberikan dampak negatif bagi tubuh manusia dan lingkungan alam sekitar, seperti gangguan ginjal, sistem saraf, sistem pernafasan, sistem pencernaan, atau bahkan dapat menimbulkan kanker yang sangat berbahaya.
Sedangkan bagi lingkungan, hal ini dapat menimbulkan pencemaran dan polusi yang tidak terkendali.
Oleh karena itu, sebagai makhluk yang berilmu dan berakal, marilah kita gunakan bahan kimia dengan porsi yang tepat, dan selalu jaga kebersihan lingkungan di sekitar kita karena kita sendiri yang akan menikmatinya.
Mudah-mudahan artikel diatas dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta memberikan manfaatnya untuk sobat-sobat di rumah.
Sekian dan terima kasih
Sekian dan terima kasih
No comments:
Post a Comment