• Breaking News

    Thursday 8 September 2016

    Perbedaan Antara Persilangan Monohibrid dan Persilangan Dihibrid

    Di dalam ilmu genetika, terdapat istilah persilangan diantara makhluk hidup.

    Yang dimaksud persilangan ini adalah mengawinkan dua jenis hewan atau tumbuhan yang sama jenisnya tetapi berbeda spesies/varietasnya.

    Tujuan dari persilangan ini adalah untuk menghasilkan keturunan atau individu baru yang mempunyai kualitas bibit, bobot dan bebet lebih baik daripada induknya.

    Para ilmuwan genetika membagi persilangan menjadi dua, yaitu persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid.

    Persilangan Monohibrid
    Sumber : indonesian papist
    Persilangan monohibrid adalah persilangan yang hanya memperhatikan satu sifat beda suatu individu saja. Dalam hal ini sifat beda yang lain diabaikan atau tidak diperhatikan. 

    Sebagai contoh pada perkembangbiakan makhluk hidup yang dilakukan pada pohon mangga, kita hanya memperhatikan rasa buahnya saja tanpa memperhatikan bentuk, warna dan ukuran buah mangga tersebut.

    Persilangan monohibrid terbagi menjadi dua, yaitu monohibrid dominasi dan monohibrid intermediet.

    a. Monohibrid dominasi

    Persilangan ini memiliki ciri-ciri bahwa keturunan yang diperoleh akan memiliki sifat yang seragam atau sama dengan salah satu induknya.

    Persilangan ini dilakukan menggunakan galur murni, yaitu individu yang memiliki sifat tetap (ajeg) walaupun sudah disilangkan berkali-kali.

    Seperti yang dilakukan oleh seorang ahli genetika, Gregor Johan Mendel pada tanaman kacang ercis. Mendel mencoba persilangan dengan memperhatikan satu sifat beda, yaitu tinggi tanaman ercis.

    Setelah diperoleh galur murni tanaman ercis batang tinggi dan galur murni tanaman ercis batang pendek, kemudian dilakulan persilangan diantara keduanya.

    Tanaman Kacang Ercis
    Persilangan yang dilakukan oleh Mendel memperoleh hasil yang cukup menarik, semua keturunannya berbatang tinggi. 

    Atas dasar itu, Mendel menyatakan bahwa sifat tinggi pada tanaman ercis adalah sebagai sifat dominan, karena sifat tinggi menutupi sifat pendek. Sedangkan sifat pendek adalah sebagai sifat resesif, karena tertutupi oleh sifat tinggi.

    Mendel melanjutkan percobaan kedua dengan melakukan persilangan keturunan pertama (F1) dengan sesamanya. Ternyata di peroleh keturunan kedua (F2) tanaman ercis batang tinggi dan ercis batang pendek. 

    Atas dasar hasil percobaan persilangan yang dilakukan  berulang kali, Mendel menemukan kesamaan bahwa pada keturunan kedua (F2) jumlah tanaman ercis batang tinggi berbanding tanaman ercis batang pendek adalah 3 : 1.

    b. Monohibrid Intermediet

    Persilangan monohibrid intermediet memiliki ciri-ciri hasil dari persilangan nya akan diperoleh keturunan yang memiliki sifat berbeda dengan kedua induknya atau memiliki sifat yang merupakan campuran dari sifat kedua induknya.

    Sifat domain dan sifat resesif  tidak dapat dijumpai dalam persilangan intermediet. Dalam persilangan monohibrid intermediet, pada F2 akan diperoleh perbandingan genotip maupun fenotip 1 : 2 : 1.

    Persilangan Dihibrid

    Berbeda dengan persilangan monohibrid, persilangan dihibrid ini hanya memperhatikan dua sifat berbeda saja sementara sifat berbeda lainnya diabaikan.

    Persilangan dihibrid ini juga pertama kali dikemukakan oleh Mendel. Dalam percobaan yang dilakukan sama seperti pada persilangan monohibrid yaitu menggunakan tanaman kacang ercis. 

    Mendel menemukan ada dua sifat beda yang diteliti, yaitu bentuk biji dan warna biji tanaman ercis.

    Sifat beda bentuk biji meliputi ercis bentuk biji bulat dan bentuk biji keriput, sedangkan sifat beda warna biji meliputi ercis warna biji kuning dan ercis warna biji hijau.

    Lalu Mendel menyilangkan kacang ercis biji bulat warna kuning dengan biji ercis biji keriput warna hijau. Kedua induk yang dipakai telah menggunakan galur murni homozhygot.

    Dari hasil persilangan ini, Mendel menemukan perbandingan fenotip yang menarik pada F2 nya, yaitu perbandingan yang dihasilkan pada ercis biji bulat warna kuning ; bulat hijau ; keriput kuning ; keriput hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.

    Dalam banyaknya persilangan yang dilakukan, sebagian besar mengalami keberhasilan. Individu baru yang dihasilkan lebih baik dari kedua induk yang disilangkan.

    Tetapi, dalam persilangan juga terdapat kendalanya sendiri, antara lain proses pengawinan dua spesies berbeda yang terkadang tidak cocok, serta dua induk harus dalam keadaan sehat agar hasil keturunannya bisa maksimal.

    Dengan penulisan artikel mengenai persilangan pada makhluk hidup di atas, dapat menjadi sebuah manfaat dan menambah pengetahuan kita semua. Sekian dan terima kasih telah berkunjung.

    7 comments:

    Health

    Sains

    Tips Sehat