• Breaking News

    Thursday 15 September 2016

    Asal-Usul Terbentuknya Tata Surya

    Tata Surya


    Apakah sobat pernah berfikir bahwa matahari dan benda-benda yang berada di langit seolah-olah mengelilingi bumi? 

    Apakah itu benar, atau tidak?

    Ternyata tidak, sebenarnya bumilah yang bergerak mengelilingi matahari, gerak inilah yang disebut dengan revolusi bumi.

    Selain itu, mengapa di bumi terdapat pergantian siang dan malam? Hal ini bisa kita buktikan mulai dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. 

    Dengan adanya bukti tersebut, dapat disimpulkan bahwa pergantian siang dan malam di bumi disebabkan oleh suatu gerak putar yang disebut rotasi bumi.

    Lalu, dimanakah sebenarnya bumi itu berada?

    Bumi yang kita tempati berada di suatu gugusan planet yang disebut dengan tata surya.


    Tata surya adalah suatu gugusan planet-planet, dan benda-benda angkasa lainnya, dimana mereka bergerak mengelilingi matahari yang merupakan pusat dari tata surya tersebut.

    Termasuk halnya dengan bumi dimana kita tinggal, juga merupakan salah satu planet yang menyusun tata surya. Lalu bagaimana proses terbentuknya tata surya dimana bumi kita berada?

    Menurut beberapa teori yang telah ditemukan oleh ilmuwan-ilmuwan terdahulu muncul berbagai pendapat, antara lain sebagai berikut.

    Asal-Usul Tata Surya

    • Teori Katastrofi
    Teori ini dikemukakan oleh ahli geologi Thomas C. Camberlin dan ahli astronomi  Forrest R. Molton dari Amerika Serikat. 
    Mereka mengemukakan bahwa tata surya terbentuk karena adanya tumbukan-tumbukan antar bintang yang menyebabkan gas-gas panas dari bintang tersebut terlepas dan mengalami pendinginan/pemadatan.
    Pendapat yang lain mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari gas-gas dan partikel dari suatu bintang yang mengalami ledakan yang amat dahsyat, lalu gas-gas dan partikel tersebut berkumpul menjadi planet-planet dan benda angkasa lainnya. 
    Teori katastrofi ini juga disebut dengan teori planetisional (planet-planet kecil).
    • Teori Evolusioner (Teori Kabut)
    Teori ini diperkenalkan oleh seorang ahli filsafat dari Jerman bernama Imanuel Kant dan seorang ahli fisika dari Perancis bernama Pierre Simon laplace yang menjelaskan bahwa tata surya tersusun dari suatu awan gas yang berotasi dengan sangat cepat. 
    Bagian tengah dari kabut awan tersebut menggumpal membentuk matahari, sedangkan pada bagian tepinya mengalami pembekuan dan membentuk anggota tata surya yang lainnya. 
    Nama lain dari teori ini adalah Teori Nebula atau Teori Kant-Laplace.
    Akan tetapi, banyak ilmuwan yang tidak setuju dengan teori ini, dikarenakan teori ini mempunyai kelemahan, yaitu matahari melakukan perputaran jauh lebih pelan dibandingkan dengan putaran yang memungkinkan terjadinya pelepasan kelompok gas yang membentuk planet.
    • Teori Protoplanet
    Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl Von Weizsaeker, dan setelah itu disempurnakan oleh Gerald P. Kniper. 
    Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya tata surya disebabkan karena adanya pemampatan gas dingin karena pengaruh kejutan energi yang melewati gas tersebut, sehingga volume dari gas dingin mulai mengalami pengerutan. Bagian dalam dari gas membentuk protomatahari, sedangkan bagian luarnya membentuk protoplanet.

    Hukum Peredaran Tata Surya


    Yang dimaksud dengan peredaran tata surya adalah gerak yang dilakukan seluruh anggota tata surya pada garis edarnya masing-masing.

    Mengenai sisten peredaran tata surya, terdapat dua teori yang sangat terkenal, yaitu :
    1. Teori Geosentris
    Teori geosentris ini telah diperkirakan telah tumbuh dan berkembang di bangsa Yunani sekitar tahun ke 100 sebelum masehi (S.M). 
    Teori ini berpendapat bahwa semua benda angkasa termasuk matahari beredar mengelilingi bumi. Teori ini dikembangkan oleh ahli filsafat Yunani bernama Claudius Ptolomeus yang didasarkan dari pengamatannya sehari-hari, bahwa benda-benda angkasa termasuk matahari seolah-olah beredar mengelilingi bumi. 
    Ptolomeus mengatakan bahwa planet-planet mempunyai lintasan berwujud lingkaran kecil (episikel) yang begerak mengikuti lintasan yang berbentuk lingkaran besar (deferen) mengitari bumi.
    2. Teori Heliosentris
    Teori ini berbanding terbalik dengan teori geosentris, bahwa matahari adalah pusat dari tata surya dimana seluruh benda angkasa termasuk bumi beredar mengelilingi matahari (revolusi bumi). Pergerakan ini disebabkan adanya lintasan gerak edar dan gaya gravitasi matahari.
    Untuk lebih lanjut, cari tahu Bagian-bagian dan karakteristik matahari
    Teori ini dikemukakan pertama kali oleh seorang ahli astronomi dari Polandia bernama Nicolous Coppernicus pada tahun 1650.
    Teori ini berhasil mengalahkan teori geosentris yang bertahan hingga 14 abad dan mendorong para astronom lain untuk lebih mengembangkan teori ini. 
    Salah satu tokoh yang terkenal dalam mengembangakan teori ini adalah astronom dari Denmark  bernama Tycho Brahe yang melakukan pengamatan dan berhasil mencatat pengukuran sudut dari kedudukan planet.
    Pada kesimpulannya, dapat kita ketahui bahwa seluruh benda angkasa termasuk bumi adalah objek yang mengelilingi matahari. Oleh sebab itu seolah-olah matahari dan seluruh benda-benda angkasa lainnya bergerak mengelilingi bumi.

    Terdapat juga gerak rotasi bumi, yang berakibat pada kondisi waktu di bumi, yaitu wilayah bumi yang terkena cahaya matahari akan mengalami waktu siang, dan wilayah bumi yang tidak terkena cahaya matahari akan mengalami waktu malam.

    Diakhir penulisan artikel ini, saya selaku penulis berharap bahwa sedikit uraian diatas dapat menjadi sumber informasi yang berguna untuk sobat-sobat di rumah.

    Sekian dan terima kasih.

    7 comments:

    Health

    Sains

    Tips Sehat