• Breaking News

    Wednesday 3 August 2016

    Bagian-bagian, Fungsi dan Ganguan Pada Ginjal

    Ginjal (Ren)


    Ginjal manusia berjumlah sepasang, dan terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan sebelah kiri depan ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal berbentuk menyerupai biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram.

    Ginjal  merupakan salah satu organ ekskresi (organ pengeluaran) yang mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat, dan garam mineral tertentu

    Di dalam korteks ginjal terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan malphigi dan tubulus kontortus. Badan malphigi terdiri dari kapsul bowman dan glomerulus. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler, sedangkan kapsul bowman berfungsi untuk melindungi glomerulus.

    Bagian-Bagian Ginjal

    Sumber : Sehatcenter

    1. Kulit ginjal
    2. Sumsum ginjal.
    3. Rongga ginjal.
    4. Pembuluh vena.
    5. Pembuluh artery.
    6. Ureter.

    Bagian-Bagian Nefron Ginjal




    1. Artery renalis
    2. Tubulus kontortus proksimal.
    3. Tubulus kontortus distal.
    4. Tubulus kolektivitas.
    5. Simpai bowman.
    6. Glomerulus.
    7. Pembuluh kapiler.
    8. Vena renalis.
    9. Lengkung henle.

    Fungsi Ginjal
    • Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain: urea, asam urat, amoniak, creatinin, bakteri dan obat obatan.
    • Mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula dalam darah.
    • Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu dengan cara mempertahankan tekanan osmotik ekstraseluler.
    • Mengatur konsentrasi garam dalam darah serta mengatur keseimbangan asam dan basa dalam darah.
    • Menyaring semua darah yang kotor sehingga membentuk urine.
    Anatomi Ginjal

    a. Lapisan luar (korteks  kulit ginjal)

    Dalam lapisan ini, terdapat kurang lebih satu juta nefron. Tiap nefron terdapat badan malphigi yang terdiri atas kapsula bowman dan glomerulus.
    b. Lapisan dalam (sumsum ginjal)
    Terdiri atas tubulus kontortus yang bermuara di tonjolan papila pada ruang pelvis renalis. Tubulus kontortus terdiri dari tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Diantara kedua tubulus tersebut terdapat 2 lengkung Henle, yaitu Henle pars ascenden (naik) dan Henle pars ascenden (turun).

    Proses Pembentukan Urine.

    1. Filtrasi (penyaringan)

    Kapsul bowman dan badan malphigi menyaring darah dari glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea, protein dan sel darah, sehingga dihasilkan filtrat glomerulus (urine primer). Dalam filtrat ini, masih terdapat zat yang berguna seperti glukosa, asam amino, dan garam-garam lainnya.

    2. Reabsorsi (penyerapan kembali)

    Proses ini terjadi di dalan tubulus kontortus proksimal dimana zat dalam urine primer yang masih berguna , akan diserap kembali dan menghasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.

    3. Ekskresi (pengeluaran)

    Selanjutnya urine sekunder diproses di tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dimana terjadi reabsorsi aktif ion Na dan Cl serta sekresi H dan K.

    Jika urine sudah tidak mengandung glukosa dan protein lagi, selanjutnya urine akan disalurkan menuju tubulus kolektifus ke pelvis renalis. Dari kedua ginjal, urine dikeluarkan oleh pembuluh ureter ke kandung kemih (vesika urinaria), dan kemudian melalui uretra, urine pun keluar dari tubuh.

    Gangguan Pada Ginjal
    • Nefritis, disebabkan oleh infeksi kuman pada nefron, akibatnya kadar ureum dalam darah akan meningkat. Penyakit ini dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya urine yang masuk kedalam darah, sehingga berakibat pada penyerapan air yang terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
    • Diabetes melitus (kencing manis). Disebabkan karena kekurangan hormon insulin. Akibatnya kadar glukosa dalam darah akan meningkat.
    • Diabetes inspidus (penyakit kuning). Disebabkan karena tidak adanya hormon ADH yang berakibat pada jumlah urine yang meningkat.
    • Albuminuria, disebabkan oleh adanya kandungan protein dalam urine dan timbul iritasi pada sel ginjal nefron).
    • Batu ginjal, disebabkan karena kurang minum dan sering menahan kencing, akibatnya urine yang seharusnya dikeluarkan, malah mengendap menjadi batu ginjal.
    • Polyura, yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer. Polyura disebabkan oleh rendahnya kemampuan nefron dalam mereabsorsi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh.
    • Oligouria, yaitu ditandai dengan ciri-ciri urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine. Penyakit ini disebabkan karena kerusakan secara total pada ginjal.
    Urine normal yang dikeluarkan biasanya berwarna kuning kecokelat-cokelatan, menimbulkan bau yang menyengat, dan mempunyai kadar amoniak yang cukup tinggi. Urine yang tidak memiliki warna justru dinilai kurang baik karena memiliki sedikit amoniak. Untuk menjaga kesehatan ginjal, bisa dilakukan dengan cara menjaga pola makan dan minum air putih minimal 8 gelas per hari.

    Di akhir penulisan artikel ini, saya berharap sedikit coretan di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk sobat-sobat di rumah.

    Sekian dan terima kasih.

    6 comments:

    1. Dih, serem juga ya gan gangguan ginjal... perlu lebih banyak hidup sehat, trims infonya gan

      ReplyDelete
    2. Ginjal sangat penting untuk dijaga...nice post gan

      ReplyDelete
    3. Ginjal organ yang paling vital.

      ReplyDelete
    4. Ginjal itu Harus dijaga, apalagi kalau soal pola makan

      ReplyDelete
    5. Harus bisa jaga kesehatan ginjal klo bermsalalah bisa kronis

      ReplyDelete

    Health

    Sains

    Tips Sehat