• Breaking News

    Thursday 4 August 2016

    Perbedaan Antara Spermatogenesis dan Oogenesis

    Pada proses fertilisasi, terdapat dua unsur utama yang berperan yaitu sel kelamin jantan (sel sperma) dan sel kelamin betina (sel ovum).

    Tetapi, bagaimana proses pembentukan sperma dan ovum? 

    Yuk kita simak baik-baik.

    Sebelum mengenal apa itu spermatogenesis ataupun oogenesis, kita perlu tahu tentang gametogenesis. 

    Gametogenesis yaitu suatu proses pembentukan sel-sel gamet, baik jantan ataupun gamet betina/sel ovum. 

    Gametogenesis dibagi menjadi dua, yaitu :

    A. Spermatogenesis.


    Merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubulus seminiferus dan dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu:


    1. Hormon FSH

    Hormon ini berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung, serta merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang berfungsi untuk merangsang spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.

    2. Hormon LH

    Berfungsi untuk merangsang sel leydig supaya memperoleh sekresi hormon testosterone (hormon sex yang sangat penting dalam pembentukan dan perkembangan sperma).

    Proses pembentukan sperma yang sudah produktif atau fungsional (sudah matang) adalah dalam kurun waktu sekitar 74 hari.

    Untuk para lelaki, jangan takut kekurangan sperma ya, sebab sperma dapat dihasilkan sepanjang usia tanpa batas waktu, kecuali bila terjadi sesuatu, misalnya karena penyakit yang menghambat proses pemroduksian sperma pada organ reproduksi pria.


    B. Oogenesis


    Oogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel ovum atau sel telur.

    Proses pembentukan dan perkembangan dari sel telur dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu :


    1. Hormon FSH

    Hormon ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekitar sel ovum atau sel telur.


    2. Hormon Estrogen

    Hormon ini berfungsi untuk membantu merangsang sekresi hormon LH.


    3. Hormon LH

    Yaitu berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi (pematangan sel ovum dan pelepasan sel ovum).


    4. Hormon Progesteron

    Hormon ini berfungsi untuk menghambat sekresi hormon FSH dan hormon LH.

    Proses pembentukan dan pematangan sel ovum yaitu sekitar 28 hari, setelah itu sel ovum dikeluarkan oleh ovarium melalui saluran oviduct menuju tuba fallopi.

    Selama masa hidupnya, kaum wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum sebelum masa menopause, yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang, karena sudah tidak dihasilkannya hormon maka akan mengakibatkan berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.

    Proses spermatogenesis dan oogenesis juga mempengaruhi tingkat kesuburan. Ada juga kendala dalam menghasilkan gamet jantan/betina, bisa saja disebabkan karena kerja hormon-hormon yang ada tidak berjalan baik atau pengaruh dari luar.

    Dengan demikian marilah kita untuk selalu menjaga kesehatan organ reproduksi sedini mungkin dan biasakan untuk menjalani hidup yang sehat dan sederhana saja.

    Demikian artikel yang dapat saya tulis, semoga dapat bermanfaat untuk sobat-sobat di. Saya ucapkan terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini.

    Bila ada penulisan kata yang kurang benar saya selaku penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.

    5 comments:

    Health

    Sains

    Tips Sehat