Genetika
Apa yang dilakukan petani untuk memperoleh tanaman atau hewan yang punya kualitas baik sebenarnya merupakan salah satu contoh penerapan ilmu genetika melalui seleksi maupun persilangan. Tetapi mereka belum mengetahui bagaimana proses terjadinya pewarisan sifat pada saat dilakukannya persilangan.
Sekitar abad ke 19, Gregor Johan mendel seorang ahli genetika dari Austria melakukan penelitian genetika secara sistematis. Dari hasil penelitiannya yang memanfaatkan tanaman ercis sebagai percobaan, Mendel dengan yakin menjelaskan bagaimana proses terjadinya pewarisan sifat.
Hasil penelitiannya diumumkan pada tahun 1865, dan sejak itu ilmu tentang pewarisan sifat (genetika) makin tumbuh dan berkembang menjadi teori-teori yang lebih ilmiah.
Gen dan Kromosom
Gen adalah substansi herediter (pembawa sifat keturunan) yang tersusun atas senyawa kimia DNA deoxiribose nucleid acid. Gen berada pada tubuh setiap makhluk hidup pasti memiliki subtansi genetik, tepatnya berada di dalam pita helix pada kromosom.
Subtansi genetik bisa dijumpai pada seluruh sel-sel misalnya pada sel tulang, sel darah dan sel gamet. Subtansi genetik ini biasa disebut dengan kromosom. Gen selalu berpasangan, anggota pasangan gen (alel) akan berpisah secara bebas pada saat proses pembelahan sel berlangsung.
Pada proses pembentukan gamet, gen berpisah secara acak (Hukum Mendel 1). Jadi Mm akan berpisah menjadi 2 gamet, yaitu M dan m.
Subtansi genetik bisa dijumpai pada seluruh sel-sel misalnya pada sel tulang, sel darah dan sel gamet. Subtansi genetik ini biasa disebut dengan kromosom. Gen selalu berpasangan, anggota pasangan gen (alel) akan berpisah secara bebas pada saat proses pembelahan sel berlangsung.
Pada proses pembentukan gamet, gen berpisah secara acak (Hukum Mendel 1). Jadi Mm akan berpisah menjadi 2 gamet, yaitu M dan m.
![]() |
kromosom |
Kromosom merupakan faktor pembawa sifat yang dapat membedakan jenis suatu organisme. Kromosom terdapat pada inti sel (nukleus) dan tersusun atas gen-gen yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan sifat-sifat keturunan.
Dapat dikatakan, gen merupakan faktor penentu sifat suatu makhluk hidup. Dengan demikian, perkembangbiakan pada makhluk hidup dengan jumlah kromosom yang sama, dapat memiliki sifat yang berbeda.
Berdasarkan jumlah perangkatnya kromosom dibedakan menjadi :
a. Kromosom diploid (2n)
Kromosom diploid adalah kromosom yang masih berpasangan atau terdiri atas dua perangkat. Kromosom diploid terletak pada sel-sel somatik pada tubuh. Misalnya pada sel saraf, sel darah dan sel tulang yang mempunyai 46 kromosom. Selain itu, pada sel tumbuhan jagung misalnya sel epidermis, sel xylem dan sel floem yang memiliki 20 kromosom.
Kromosom diploid yang terdiri dari 2 set sebenarnya adalah gabungan dari kromosom induk jantan dan betina yang terdapat dalam sel gamet.
b. Kromosom Haploid (n)
Kromosom haploid adalah kromosom yang hanya punya seperangkat saja atau tidak berpasangan lagi, dimana kromosom haploid ini hanya mempunyai separuh bagian kromosom dari induknya. Kromosom haploid dimiliki oleh sel gamet, misalnya pada serbuk sari yang hanya mengandung 10 kromosom.
![]() |
DNA |
Genotip dan Fenotip
Sifat-sifat makhluk hidup ditentukan oleh gen, sebagai contoh pada manusia yang mengatur warna rambut, bentuk rambut, bentuk hidung, warna kulit, bentuk telinga dan lain-lain.
Susunan gen yang menentukan sifat beda disebut dengan genotip yang tidak dapat dilihat dengan panca indera. Sedangkan sifat yang muncul pada individu seperti warna dan bentuk rambut disebut dengan fenotip. Fenotip yang ada pada individu juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan selain dipengaruhi oleh susunan gen (genotip).
Dominan Resesif dan Intermediet
Dalam proses persilangan, pasti terjadi pemunculan sifat keturunan dan tidak munculnya sifat keturunan. Sifat yang muncul dan menutupi sifat pasangannya disebut dengan sifat domain. Sebaliknya sifat yang kalah atau tertutupi oleh pasangannya disebut dengan sifat resesif.
Misalnya persilangan tanaman kedelai batang tinggi dengan kedelai batang pendek diperoleh keturunan kedelai batang pendek. Dari persilangan ini dapat diketahui sifat tinggi domain sedangkan sifat pendek resesif karena batang tinggi yang muncul dalam keturunannya.
Dalam persilangan kadang dijumpai sifat keturunan yang berbeda dengan kedua sifat pendeknya, atau merupakan perpaduan kedua sifat induknya. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya faktor seleksi alam.
Sebagai contoh persilangan bunga warna merah dengan bunga warna putih diperoleh keturunan tanaman dengan bunga warna merah muda. Persilangan inilah yang disebut dengan intermediet.
Kesimpulan
Perbedaan sifat makhluk hidup ditentukan oleh adanya gen dalam tubuh makhluk hidup tersebut. Diantara kecocokan yang ada dalam suatu individu dengan induknya, bisa saja ditemukan kesamaan sifat ataupun perbedaan sifat. Kalaupun berbeda, pastinya tidak terlalu jauh dari sifat induknya.
Dengan ditulisnya artikel di atas, diharapkan mampu menambah manfaat dan wawasan sobat-sobat di rumah. Dengan banyaknya kesalahan yang ada, mohon pencerahannya dengan memberi komentar yang relevan.
Sekian dan Terima kasih
rumit jg ya gan tapi nice info gan lanjutkn
ReplyDeleteMakasih infonya gan :D
ReplyDeletewah thanks infonya gan jadi keingat pelajaran pas SMA
ReplyDeleteBermanfaat buat anak seumurku yang masih sekolah kk, makasi
ReplyDeleteWohh ane jadi ngerti sekarang seperti apa sifat genetika persilangan, thankss min
ReplyDeleteSifat genetika berpengaruh berapa persen
ReplyDeleteKalo gak salah paling kecil 90% yang paling besar 99,9% dari sifat genetika induknya
DeleteKalo gak salah paling kecil 90% yang paling besar 99,9% dari sifat genetika induknya
DeleteGen xy xy xxyy :x
ReplyDelete